Sabohkata- masih ingat dengan Lia
Eden, seorang wanita yang mengaku sebagai Rasul dan menerima wahyu dari malaikat
Jibril kembali membuat gempar setelah isu suara sangkakala merebak beberapa
hari kemarin. Dia menyebutkan bahwa benar suara tersebut dari sangkakala, dan surga
Tuhan ada di Jakarta, Indonesia telah diangkat ke langit dengan pertanda tiupan terompet sangkakala,
dan Lia mengaku dirinya dan pengikutnya akan diangkat ke langit untuk menempati
bumi yang lain saat Tuhan menghacurkan bumi yang sekarang kita tempati di Hari
Kiamat.
Masih kata Lia Eden ini, akan terjadi
Gempa di dahsyat di akhir bulan Mei 2015 ini, ya semoga saja tidak terjadi agar
tidak bertambah banyak pengikut kesesatan Lia Eden ini, ntah apa yang
dipikirkan oleh wanita ini, banyak orang menyebutnya gila, tidak waras, sesat,
lucu, aneh apalah-apalah dan kata saya ya benar sih, benar sesatnya.
Dan kabar terbaru dan tentunya
terparah dari Pimpinan sekte Kerajaan Tuhan Eden Lia Aminuddin kali ini adalah meminta Presiden Jokowi untuk memberikan izin UFO-nya Lia
Eden mendarat di Monas untuk menjemput Lia dan pengikutnya untuk menuju surga
yang utama (siap-siap TNI segala angkatan dan polisi agar Jakarta tidak macet
dan aman).
Selanjutnya ia mengatakan akan menanyangkan video disurga kepada
dunia untuk membuktikan bahwa dia tidak berbohong dalam berkata. Jika kata
saya, perusahaan besar dan telivisi ternama siap-siap memasang tarif tinggi
untuk pemasangan iklan di video ini, karena ini dari surga bukan dari dunia.
Untuk yang belum tau, Lia Eden
ini menganggap dirinya sebagai penyebar wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril. Dia
juga menyebut dirinya sebagai reinkarnasi Bunda Maria ibu dari Isa, sementara
anaknya Mukti Day aalah reinkarnasi isa dan Fathun Day sebagai reinkarnasi
Musa. Pada tahun 2005 saat saya masih kelas 5 SD dia pernah dipenjara selama 2
tahun karena kasus penistaan agama., setelah dia keluar tahun 2009 ia dipenjara
kembali karena kasus yang sama tepatnya ketika saya kelas 3 SMP. Saya berfikir apa
cita-cita Lia saat kecil dan apa salah saya yang menulis ini sehingga
imajinasinya terlalu tinggi seperti ini. Wallahua’lam bissawab